This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 22 Mei 2016

pengenalan induktor

Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektonika pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet di tentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang di bentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi faraday. induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemapuan induktor untuk memproses arus bolak-balik.
Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor pada kenyataan merupakan gabungan dari induktansi, beberapa kapasitansi. pasa suatu frekuensi, induktor dapat menjadi sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya. selain memboroskan daya pada resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan daya di dalam inti karena efek histeresis, dan pada arus tinggi mungkin mengalami nonlinearitas karena penjenuhan.
Jadi dapat dikatakan, induktor adalah salah satu komponen elektronika yang komponen elektronika yang cara kerjanya berdasarkan induksi magnet. induktor biasa di sebut juga spul dibuat dari bahan tembaga, diberi simbol L dan satuannya Henry disingkat H.
Fungsi poko induktor adalah untuk menumbulkan medan magnet. induktor berupa kawat yang digulung sehingga menjadi kumparan. kemampuan induktor untuk menimbulkan medan magnet di sebut konduktansi. satuan induktansi adalah henry (H) atau milihenry (mH).

Share:

pengertian kapasitor

kapasitor adalah komponen pasif elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan muatan listrik (electron-elektron) selama waktu yang tidak tertentu. Satuan kapasitor tersebut di ambil dari nama penemunya yaitu Michael faraday (1791~1867) yang berasal dari inggris. Namun farad adalah satuan yang sangat besar, oleh karena itu pada umumnya kapasitor yang di gunakan dalam peralatan elektronika adalah satuan farad yang di kecilkan menjadi pikofarad, Nanofarad dan Microfarad.
kapasitor berbeda dengan akumulator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor di nyatakan dalam farad. pengertian lain kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang di pisahkan oleh suatu bahan di elektrik dengan lapisan isolator (penyekat) diantara kedua penyekat tersebut. Apabila sebuah kapasitor disambungkan ke sebuah sumber listrik DC, elektron-elektron akan berkumpul ke terminal negatif sumber. Elektron-elektron ini akan menolak elektron-elektron yang ada pada pelat di sebarangnya. Elektron-elektron yang tertolak akan mengalir menuju teminal positif.
Share:

Kamis, 19 Mei 2016

pemrograman dasar arduino



Belajar Pemrograman Dasar Arduino!
Seperti yang saya bilang pada postingan sebelumnya, bahasa pemrograman Arduino mirip bahasa C yang digunakan pada AVR. Akan tetapi lebih sederhana, dan lebih mudah untuk dipelajari. Ada yang bilang juga bahwa bahasa pemrograman Arduino adalah bahasa processing.


Nah pada kelas ini saya ingin mengajak kamu untuk belajar Bahasa Pemrograman Dasarnya. Penting sekali, supaya saat dipembahasan selanjutnya saya kasih kamu contoh program. Kamu sudah bisa memahami dan tidak bingung, karena kamu sudah tahu dasarnya. Ok!


Baiklah kita akan mulai dari:
void setup() {
// semua kode yang disini akan dibaca sekali oleh Arduino
}

void loop() {
//semua kode yang ada disini akan dibaca berulang kali (terus menerus) oleh Arduino
}

Semua kode program yang ada dalam void setup akan dibaca sekali oleh Arduino. Biasanya isinya berupa kode perintah untuk menentukan fungsi pada sebuah pin. Contoh kodenya seperti:
pinMode(13, OUTPUT);               // menentukan pin 13 sebagai OUTPUT
pinMode(3, INPUT);                   // menentukan pin 3 sebagai INPUT

Adapun untuk komunikasi antara Arduino dengan komputer, menggunakan:
Serial.begin(9600);                      // untuk komunikasi Arduino dengan komputer

Semua kode program yang ada di void loop akan dibaca setelah void setup dan akan dibaca terus menerus oleh Arduino. Isinya berupa kode-kode perintah kepada pin INPUT dan OUTPUT pada Arduino. Contoh kodenya seperti:
digitalWrite(13, HIGH);              //untuk memberikan 5V (nyala)  kepada pin 13.
digitalWrite(13, LOW);              //untuk memberikan 0V (mati) kepada pin 13.
analogWrite(3, 225);                //untuk memberikan nilai 225 (setara dengan 5V) kepada pin 3.

Adapun untuk menampilkan nilai pada sebuah sensor di Serial Monitor, bisa menggunaka:
Serial.print(namasensor); //menampilkan nilai sensor yang disimpan di variabel nama sensor

Untuk menampilkan teks, bis menggunakan:
Serial.print("Selamat Datang"); //menampilkan teks Selamat Datang pada Serial Monitor

Dan untuk membuka Serial Monitor sendiri pada Arduino, bisa dengan memilih menu Tools kemudian pilih Serial Monitor. Atau dengan menekan kombinasi CTRL+SHIFT+M di keyboard. Atau bisa juga dengan meng-klik ikon Kaca Pembesar di Arduino.


- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

 MARI BAHAS LEBIH DETAIL LAGI!
 
CATATAN PADA PROGRAM
Kamu bisa membuat catatan pada program dan tidak akan dibaca oleh Arduino, dengan cara mengetikan // kemudian mengetikan catatannya, seperti:
void loop() {

  // catatan pada baris ini tidak akan dibaca oleh program
}

Tapi pemakaian tanda // hanya berfungsi untuk catatan satu baris saja, jika kamu ingin membuat catatan yang panjang yaitu berupa paragraf. Maka pertama kamu ketikan /* lalu ketikan catatan kamu, dan jika sudah selesai tutup dengan kode */ . Contohnya seperti:
void loop() {

  /* apapun yang kamu mau ketikan disini tidak
     akan dibaca oleh program
     sepanjang apapun kamu mengetiknya
   */


}

KURUNG KURAWAL {}

Digunakan untuk menentukan awal dan akhir dari program. Karena seperti bahasa pemrograman pada umumnya, Arduino membaca mulai dari atas hingga kebawah.
void loop()
{
....program
....program
....program
}

TITIK KOMA ;
Setiap baris kode pada Arduino harus diakhiri dengan tanda ;
void setup(){
pinMode(13, OUTPUT);
}

void loop(){
digitalWrite(13, HIGH);
}

VARIABLES
Variabel adalah kode program yang digunakan untuk menyimpan suatu nilai pada sebuah nama. Yang biasa digunakan diantaranya adalah Integer, Long, Boolean, Float, Character.

int (integer)
Variabel yang paling sering digunakan dan dapat menyimpan data sebesar 2 bytes (16 bits).

long (long)
Biasa digunakan jika nilai datanya lebih besar dari integer. Menggunakan 4 bytes (32 bits).

boolean (boolean)
Variabel yang hanya menyimpan nila TRUE dan FALSE saja. Hanya menggunakan 1 bit saja ;)

float(float)
Digunakan untuk floating point pada nilai decimal. Memory yang digunakan 4 bytes (32 bits).

char(character)
Menyimpan character berdasarkan ASCII kode (contoh: 'A'=65). Menggunakan 1 byte (8 bits).

OPERATOR MATEMATIKA

Digunakan untuk memanipulasi nilai dengan perhitungan matematika sederhana seperti: penjumlahan, pengurangan, sama dengan, dan sebagainya.

=      (sama dengan) (contoh  x=10*2 (x sekarang jadi 20))
%    (persentase) (contoh 12%10 (hasilnya yaitu 2))
+      (penambahan)
-       (pengurangan)
*       (perkalian)
/        (pembagian)

OPERATOR PERBANDINGAN

Digunakan untuk melakukan perbandingan secara logika.

== (sama dengan) contoh: 15 == 10 FALSE atau 15 == 15 TRUE
!=  (tidak sama dengan) contoh: 15 != 10 TRUE atau 15 != 15 FALSE
<   (lebih kecil dari) contoh: 15 < 10 FALSE  atau 12 < 14 TRUE
>   (lebih besar dari) contoh: 15 > 19 TRUE atau 15 > 10 FALSE

STRUKTUR PENGENDALI

Program yang digunakan untuk menentukan sebuah kondisi, dan jika kondisinya sudah terpenuhi maka akan melaksanakan perintah yang sudah ditentukan. Dan saat tidak memenuhi kondisinya juga ada perintah yang dilaksanakan oleh Arduino.

if(kondisi A)
{
  Kode Perintah A
}
else if(kondisi B)
{
  Kode Perintah B
}
else
{
  Kode Perintah C
}

Pertama Arduino akan lihat Kondisi A. Jika terpenuhi, maka akan melaksanakan Kode Perintah A.
Tapi jika TIDAK, Arduino akan lihat Kondisi B. Jika terpenuhi, maka akan melaksanakan Kode Perintah B.
Tapi jika TIDAK juga, maka Arduino akan melaksanakan Kode Perintah C.
for(int i = 0; i < #repeats; i++)
{
  Kode Perintah
}

Kode diatas digunakan saat kita ingin mengulangi kode atau nilai dalam beberapa kali. Penjelasan detailnya nanti akan dibahas ketika mencoba membuat projek, biar lebih mudah dipahami, OK. ;)

KODE DIGITAL
Digunakan untuk pemrograman yang menggunakan Pin Digital pada Arduino.
pinMode( pin, mode);

Kode diatas digunakan untuk seting mode pin. Pin adalah nomer pin yang akan digunakan, kalo kamu pake Arduino Uno, pin Digitalnya dari 0-13. dan mode sendiri bisa berupa INPUT atau OUTPUT.

Contoh:
pinMode(13, OUTPUT);    // artinya pin 13 digunakan sebagai OUTPUT
pinMode(7, INPUT);         // artinya pin 7 digunakan sebagai INPUT

Dan seperti yang sudah saya bilang untuk kode pinMode itu ada didalam void setup.
digitalRead(pin);

Kode diatas digunakan pin INPUT, untuk membaca nilai sensor yang ada pada pin. Dan nilainya hanya terbatas pada 1 (TRUE), atau 0 (FALSE).

Contoh:
digitalRead(13);     // artinya kode akan membaca nilai sensor pada pin 13

Kode digitalRead kita masukan dalam void loop.
digitalWrite(pin, nilai);

Kode diatas digunakan untuk pin OUTPUT yang sudah kita seting apakah akan diberikan HIGH (+5V), atau LOW (Ground).

Contoh:
digitalWrite(13, HIGH);    // artinya pin 13 kita diberi tegangan +5V
digitalWrite(13, LOW);    // artinya pin 13 kita diberi tegangan 0 / Ground

Dan untuk kode digitalWrite tentu saja kita masukan dalam void loop.
analogWrite(pin, nilai);

Meskipun Arduino adalah perangkat digital, tapi kita masih bisa menggunakan fungsi Analognya pada pin Digital Arduino. Tapi hanya beberap pin saja, yang biasa kita sebut PWM (Pulse With Modulation). Pada Arduino Uno memiliki 6 pin PWM, yaitu: 3,5,6,9, 10, dan 11.

Dengan begini nilai yang dihasilkan menjadi bervariasi dari 0-225, itu setara dengan 0-5V.

Contoh:
analogWrite(3, 150);    // artinya pin 3 diberikan nilai sebesar 150

Dan untuk kode analogWrite juga kita masukan dalam void loop.

KODE ANALOG 
Kode analog ini digunakan ketika ingin menggunakan pin Analog pada Arduino. Untuk Arduino Uno pin Analog dari A0-A5. Dan karena ini pin Analog maka hanya bisa kita gunakan sebagai INPUT saja. Dan juga tidak perlu menulis pinMode pada void setup.
analogRead(pin);

Kode diatas digunakan untuk membaca nilai pada sensor Analog. Yaitu antara 0-1024.

Contoh:
analogRead(A0);     // artinya kode akan membaca nilai sensor pada pin AO.

CATATAN: Kode dalam Arduino adalah Case Sensitive. Maksudnya penggunaan huruf kecil atau huruf besar sangat berpengaruh.

.post { background:#fff url(http://oketrik.googlecode.com/files/r.jpg) repeat-x bottom; border:5px solid #000; margin:0 0 0.5em; padding:0.5em; color:#000; font-family:"Trebuchet MS"; -moz-border-radius-topleft: 20px; }
Share:

Jenis-jenis Resistor

  • Resistor tetap : Resistor yang nilai hambatannya tidak dapat di ubah-ubah.
  • Resistor variabel : Resistor yang nilai hanbatannya dapat di ubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
  • Resistor khusus : Resistor yang nilai hambatannya dapat berubah sesuai dengan kondisi tertentu. kondisi itu antara lain : perubahan intensitas cahaya, suhu, medan magnet dll.


         jenis dari Resistor tetap (fixed resistor)  adalah : 

Resistor kawat (Wire-Wound Resistor)



 kontruksi :


Resistor kawat adalah jenis resistor yang baru pertama kali di gunakan pada saat rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa.bentuk fisik dari resistor ini bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi, resistor ini hanya di pergunakan dalam rangkaian power. sampai saat ini, jenis yang masih di pakai adalah jenis yang memiliki lilitan kawat pada bahan keramik, kemudian di lapisi dengan bahan semen.
karena jenis resistor wirewound ini sangat bervariasi dalam kontruksi dan penampilan fisik, elemen resistif resistor jenis ini umumnya panjang kawat, biasanya paduan seperti nikel / chromium (nichrome) atau manganin (copper / nikel / mangan) yang melilit pada sebuah serat batang kecil dengan bahan keramik atau kaca dan di lapisi isolasi dalam film semen tahan api. resistor ini biasanya tersedia dalam nilai cukup rendah resistansinya tetapi dapat menghilangkan sejumlah daya yang besar. Dalam penggunaan meraka mungkin sangat panas.
pada gambar di atas, untuk beberapa jenis resistor dengan daya tinggi, resistor wirewound dapat di tempatkan dalam suatu logam sejenis alumunium (heatsink) yang di gunakan meredam panas yang di hasilkan se efektif mungkin.

 Resistor SMD (Surface Mount Device)




gambar di atas adalah merupakan bentuk fisik dari SMD resistor, bentuknya kotak dan berukuran sangat kecil yang cara pemasangannya adalah dengan menempel pada papan pcb. resistor jenis ini juga memiliki nilai resistansi yang di tuliskan pada body dengan menggunakan angka-angka seperti yang terlihat pada gambar.
jenis resistor yang mengunakan kode angka biasanya biasa kita lihat pada motherboard suatu komputer. ukuran dari resistor jenis ini biasanya lebih kecil jika di bandingkan dengan resistor yang menggunakan kode warna. karena yang di gunakan adalah kode angka sehingga cara menghitungnya pun berbeda dengan resistor kode warna. karena pada resistor ini yang dijadikan kode adalah digit-digit angka uang tertera pada resistor ini sendiri.

Resistor bahan karbon (arang) 

 


Resistor ini terbuat dari bahan karbon kasar yang kemudian di beri lilitan dan tanda dengan kode warna yang terbentuk gelang. untuk dapat membaca nilai resistansi dari setiap warna gelang tersebut dapat menggunakan tabel kode warna. jenis resistor ini terbentuk setelah adanya resistor kawat.
komposisi karbon tersebut merupakan desain tertua dan biasanya yang termurah dari resistor. butiran karbon di campur dengan bahan pengisi dan di masukan ke dalam casing tubular yang di campur dengan filler keramik. Nilai resistansi di tentukan oleh jumlah karbon di tambahkan  kecampurna filler. Toleransi pada resistor jenis ini yaiutu ada yang +/- 1%,5%,10% atau 20%.

Resistor keramik

Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, khususnya di bidang elektronik. pada saat ini telah tercipta jenis resistor yang terbuat dari bahan dasar keramik atau porselin dan di lapisi dengan kaca tipis. karena memiliki bentuk fisik yang kecil dan juga nilai resistansinya tinggi, resistor ini paling banyak di gunakan dalan rangkaian elektronik. Rating daya yang di miliki resistor keramik sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt dan 2 watt.

Resistor film karbon

 

Resistor ini merupakan hasil dari pengembangan resistor batang karbon. sejalan dengan perkembangan teknologi, telah terbentuklah resistor yang dibuat dari karbon dan di lapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansi sudah tercantum dalam bentuk tabel kode warna. karena memiliki nilai resistansi yang tinggi dan juga bentuk fisiknya kecil, resistor ini juga banyak di gunakan di dalam berbagai rangkaian elektronika. rating daya yang di miliki resistor ini adalah 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt dan 2 watt.
 

Resistor film metal

 
 

Bentuk dari resistor film metal hampir sama dengan resistor film karbon. Hanya saja resistor ini tahan terhadap perubahan tempratur dam memiliki tingkat kepresisian yang tinggi karena nialai toleransi yang mencapai 1% atau 5%. jika di bandingkan dengan jenis fixed Resistor lainnya, resistor ini memiliki kepresisian yang lebih tinggi kerena memiliki 5 gelang warna bahkan ada juga yang terdapat 6 gelang warna. Resistor film metal banyak di gunakan dalam rangkaian elektronika yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, seperti alat ukur.

Resistor SIP (Single in package) 

 
 
 (Single-in-Line) SIP resistor. Dimana di dalam satu kemasan ini terdapat beberapa resistor yang di sususn secara parale dan mempunyai 1 pusat yang di sebut dengan common. Cara pemasangannya biasanya berdiri sesuai dengan kaki-kaki yang ada, maka dengan resistor ini juga bisa menghemat ruang dalam penempatan pada papan pcb. Gambar di atas ini adalah bentuk fisik dari SIP resistor yang memiliki 9 pin dan  5 pin. Namun di pasaran akan sangat banyak di temukan SIP Resistor  dengan jumlah pin yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya.
Share:

Rabu, 18 Mei 2016

bilangan biner



Bilangan Biner

Sebagai contoh dari bilangan desimal, untuk angka 157:

157(10) = (1 x 100) + (5 x 10) + (7 x 1)

Perhatikan! bilangan desimal ini sering juga disebut basis 10. Hal ini dikarenakan perpangkatan 10 yang didapat dari 100, 101, 102, dst.

Mengenal Konsep Bilangan Biner dan Desimal
Perbedaan mendasar dari metoda biner dan desimal adalah berkenaan dengan basis. Jika desimal berbasis 10 (X10) berpangkatkan 10x, maka untuk bilangan biner berbasiskan 2 (X2) menggunakan perpangkatan 2x. Sederhananya perhatikan contoh di bawah ini!

Untuk Desimal:
14(10) = (1 x 101) + (4 x 100)
= 10 + 4
= 14

Untuk Biner:


1110(2) = (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20)
= 8 + 4 + 2 + 0
= 14

Bentuk umum dari bilangan biner dan bilangan desimal adalah :
Biner
1
1
1
1
1
1
1
1
11111111
Desimal
128
64
32
16
8
4
2
1
255
Pangkat
27
26
25
24
23
22
21
20
X1-7

Sekarang kita balik lagi ke contoh soal di atas! Darimana kita dapatkan angka desimal 14(10) menjadi angka biner 1110(2)?

Mari kita lihat lagi pada bentuk umumnya!
Biner
0
0
0
0
1
1
1
0
00001110
Desimal
0
0
0
0
8
4
2
0
14
                       Pangkat
27
26
25
24
23
22
21
20
X1-7




Mari kita telusuri perlahan-lahan!
·         Pertama sekali, kita jumlahkan angka pada desimal sehingga menjadi 14. anda lihat angka-angka yang menghasilkan angka 14 adalah 8, 4, dan 2!
·         Untuk angka-angka yang membentuk angka 14 (lihat angka yang diarsir), diberi tanda biner “1”, selebihnya diberi tanda “0”.
·         Sehingga kalau dibaca dari kanan, angka desimal 14 akan menjadi 00001110 (terkadang dibaca 1110) pada angka biner nya.

Mengubah Angka Biner ke Desimal
Perhatikan contoh!
1. 11001101(2)
Biner
1
1
0
0
1
1
0
1
11001101
Desimal
128
64
0
0
8
4
0
1
205
Pangkat
27
26
25
24
23
22
21
20
X1-7

Note:
·         Angka desimal 205 didapat dari penjumlahan angka yang di arsir (128+64+8+4+1)
·         Setiap biner yang bertanda “1” akan dihitung, sementara biner yang bertanda “0” tidak dihitung, alias “0” juga.

2. 00111100(2)
Biner
0
0
1
1
1
1
0
0
00111100
0
0
0
32
16
8
4
0
0
60
Pangkat
27
26
25
24
23
22
21
20
X1-7

Mengubah Angka Desimal ke Biner
Untuk mengubah angka desimal menjadi angka biner digunakan metode pembagian dengan angka 2 sambil memperhatikan sisanya.
Perhatikan contohnya!
1. 205(10)
205   : 2     = 102 sisa 1
102   : 2     = 51 sisa 0
51     : 2     = 25 sisa 1
25     : 2     = 12 sisa 1
12     : 2     = 6    sisa 0
6       : 2     = 3    sisa 0
3       : 2     = 1    sisa 1
1  à sebagai sisa akhir “1”

Note:
Untuk menuliskan notasi binernya, pembacaan dilakukan dari bawah yang berarti 11001101(2)

2. 60(10)
60     : 2     = 30 sisa 0
30     : 2     = 15 sisa 0
15     : 2     = 7    sisa 1
7       : 2     = 3    sisa 1
3       : 2     = 1    sisa 1
1   à sebagai sisa akhir “1”
Note:
Dibaca dari bawah menjadi 111100(2) atau lazimnya dituliskan dengan 00111100(2). Ingat bentuk umumnnya mengacu untuk 8 digit! Kalau 111100 (ini 6 digit) menjadi 00111100 (ini sudah 8 digit).

Aritmatika Biner
Pada bagian ini akan membahas penjumlahan dan pengurangan biner. Perkalian biner adalah pengulangan dari penjumlahan; dan juga akan membahas pengurangan biner berdasarkan ide atau gagasan komplemen.

Penjumlahan Biner
Penjumlahan biner tidak begitu beda jauh dengan penjumlahan desimal. Perhatikan contoh penjumlahan desimal antara 167 dan 235!

   1    à 7 + 5 = 12, tulis “2” di bawah dan angkat “1” ke atas!
167
235
---- +
402

Seperti bilangan desimal, bilangan biner juga dijumlahkan dengan cara yang sama. Pertama-tama yang harus dicermati adalah aturan pasangan digit biner berikut:
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 1 = 0   à dan menyimpan 1

sebagai catatan bahwa jumlah dua yang terakhir adalah :
1 + 1 + 1 = 1   à dengan menyimpan 1

Dengan hanya menggunakan penjumlahan-penjumlahan di atas, kita dapat melakukan penjumlahan biner seperti ditunjukkan di bawah ini:



1 1111                 à “simpanan 1” ingat kembali aturan di atas!
01011011           à bilangan biner untuk 91
01001110           à bilangan biner untuk 78
------------ +
10101001           à Jumlah dari 91 + 78 = 169

Silahkan pelajari aturan-aturan pasangan digit biner yang telah disebutkan di atas!

Contoh penjumlahan biner yang terdiri dari 5 bilangan!
11101          bilangan 1)
10110          bilangan 2)
  1100           bilangan 3)

11011          bilangan 4)
  1001           bilangan 5)
-------- +

untuk menjumlahkannya, kita hitung berdasarkan aturan yang berlaku, dan untuk lebih mudahnya perhitungan dilakukan bertahap!

    11101    bilangan 1)
    10110    bilangan 2)
     ------- +
  110011
      1100    bilangan 3)
     ------- +  
  111111   
    11011    bilangan 4)
     ------- +
  011010
      1001    bilangan 5)
     ------- +
1100011     à Jumlah Akhir .

sekarang coba tentukan berapakah bilangan 1,2,3,4 dan 5! Apakah memang perhitungan di atas sudah benar?

Pengurangan Biner
Pengurangan bilangan desimal 73426 – 9185 akan menghasilkan:

73426        à lihat! Angka 7 dan angka 4 dikurangi dengan 1
  9185        à digit desimal pengurang.
--------- -
64241          à Hasil pengurangan akhir .

Bentuk Umum pengurangan :
0 – 0 = 0
1 – 0 = 0
1 – 1 = 0
0 – 1 = 1   à dengan meminjam ‘1’ dari digit disebelah kirinya!

Untuk pengurangan biner dapat dilakukan dengan cara yang sama. Coba perhatikan bentuk pengurangan berikut:

1111011    à desimal 123
  101001    à desimal   41
--------- -
1010010    à desimal 82

Pada contoh di atas tidak terjadi “konsep peminjaman”. Perhatikan contoh berikut!

      0              à kolom ke-3 sudah menjadi ‘0’, sudah dipinjam!
111101        à desimal 61
  10010        à desimal 18
 ------------ -
101011        à Hasil pengurangan akhir 43 .

Pada soal yang kedua ini kita pinjam ‘1’ dari kolom 3, karena ada selisih 0-1 pada kolom ke-2. Lihat Bentuk Umum!

7999          à hasil pinjaman
800046
397261
--------- -
402705

Sebagai contoh pengurangan bilangan biner 110001 – 1010 akan diperoleh hasil sebagai berikut:

1100101
      1010
   ---------- -
  100111







Komplemen
Salah satu metoda yang dipergunakan dalam pengurangan pada komputer yang ditransformasikan menjadi penjumlahan dengan menggunakan minusradiks-komplemen satu atau komplemen radiks. Pertama-tama kita bahas komplemen di dalam sistem desimal, dimana komplemen-komplemen tersebut secara berurutan disebut dengan komplemen sembilan dan komplemen sepuluh (komplemen di dalam system biner disebut dengan komplemen satu dan komplemen dua). Sekarang yang paling penting adalah menanamkan prinsip ini:

“Komplemen sembilan dari bilangan desimal diperoleh dengan mengurangkan masing-masing digit desimal tersebut ke bilangan 9, sedangkan komplemen sepuluh adalah komplemen sembilan ditambah 1”


Lihat contoh nyatanya!
Bilangan Desimal                123     651     914
Komplemen Sembilan        876     348     085
Komplemen Sepuluh          877     349     086    à ditambah dengan 1!

Perhatikan hubungan diantara bilangan dan komplemennya adalah simetris. Jadi, dengan memperhatikan contoh di atas, komplemen 9 dari 123 adalah 876 dengan simple menjadikan jumlahnya = 9 ( 1+8=9, 2+7=9 , 3+6=9 )!
Sementara komplemen 10 didapat dengan menambahkan 1 pada komplemen 9, berarti 876+1=877!

Pengurangan desimal dapat dilaksanakan dengan penjumlahan komplemen sembilan plus satu, atau penjumlahan dari komplemen sepuluh!

893             893                      893
321             678 (komp. 9)        679 (komp. 10)
---- -            ---- +                    ---- +
572           1571                   1572
     1
---- +
 572  à angka 1 dihilangkan!

Analogi yang bisa diambil dari perhitungan komplemen di atas adalah, komplemen satu dari bilangan biner diperoleh dengan jalan mengurangkan masing-masing digit biner tersebut ke bilangan 1, atau dengan bahasa sederhananya mengubah masing-masing 0 menjadi 1 atau sebaliknya mengubah masing-masing 1 menjadi 0. Sedangkan komplemen dua adalah satu plus satu. Perhatikan Contoh .!

Bilangan Biner             110011      101010      011100
Komplemen Satu         001100      010101      100011
Komplemen Dua         001101      010110      100100


Pengurangan biner 110001 – 1010 akan kita telaah pada contoh di bawah ini!

110001                110001                110001
001010                110101                110110
--------- -                --------- +               --------- +
100111                100111            1100111
dihilangkan!

Alasan teoritis mengapa cara komplemen ini dilakukan, dapat dijelaskan dengan memperhatikan sebuah speedometer mobil/motor dengan empat digit sedang membaca nol!

Sistem Oktal dan Heksa Desimal
Bilangan oktal adalah bilangan dasar 8, sedangkan bilangan heksadesimal atau sering disingkat menjadi heks. ini adalah bilangan berbasis 16. Karena oktal dan heks ini merupakan pangkat dari dua, maka mereka memiliki hubungan yang sangat erat. oktal dan heksadesimal berkaitan dengan prinsip biner!

1. Ubahlah bilangan oktal 63058 menjadi bilangan biner !

6       3       0       5                 à oktal
110   011   000   101             à biner

Note:
·         Masing-masing digit oktal diganti dengan ekivalens 3 bit (biner)
·         Untuk lebih jelasnya lihat tabel Digit Oktal di bawah!

2. Ubahlah bilangan heks 5D9316 menjadi bilangan biner !

            heks   à biner
5       à 0101
D       à 1101
9       à 1001
3       à 0011

Note:
·         Jadi bilangan biner untuk heks 5D9316 adalah 0101110110010011
·         Untuk lebih jelasnya lihat tabel Digit Heksadesimal di bawah!

3. Ubahlah bilangan biner 1010100001101 menjadi bilangan oktal !

001   010   100   001   101             à biner
3       2       4       1       5                 à oktal

Note:
·         Kelompokkan bilangan biner yang bersangkutan menjadi 3-bit mulai dari kanan!

4. Ubahlah bilangan biner 101101011011001011 menjadi bilangan heks !

0010          1101          0110          1100          1011 à biner
2                 D                6                 C                B       à heks







Tabel Digit Oktal

Digit Oktal
Ekivalens 3-Bit
0
000
1
001
2
010
3
011
4
100
5
101
6
110
7
111



Tabel Digit Heksadesimal
Digit Desimal
Ekivalens 4-Bit
0
0000
1
0001
2
0010
3
0011
4
0100
5
0101
6
0110
7
0111
8
1000
9
1001
A (10)
1010
B (11)
1011
C (12)
1100
D (13)
1101
E (14)
1110
F (15)
1111


Share:

Blogroll

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Weekly most viewed

Blogger templates